-->

Pembelajaran Intrakurikuler PAUD: Konsep, Manfaat, dan Contoh

Pembelajaran intrakurikuler adalah salah satu jenis kegiatan pembelajaran yang dilakukan di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dalam kurikulum merdeka. Pembelajaran ini dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Intisari kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman menyenangkan dan bermakna bagi anak. Kegiatan ini juga harus didukung oleh penggunaan sumber-sumber belajar nyata dan ada di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar tidak tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan dukungan teknologi dan buku bacaan anak.

Pembelajaran intrakurikuler berbeda dengan pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang juga merupakan bagian dari kurikulum merdeka. Pembelajaran P5 tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran, melainkan dengan profil pelajar Pancasila yang dikerjakan menggunakan tema. Tema P5 sudah disiapkan oleh pemerintah dan dapat dipilih oleh sekolah. Pembelajaran P5 dikerjakan oleh tim guru, bukan guru perorangan. Pembelajaran P5 wajib diadakan oleh sekolah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pembelajaran intrakurikuler di PAUD, mulai dari konsep, manfaat, hingga contoh kegiatan yang dapat dilakukan. Mari simak bersama.

 

Pembelajaran Intrakurikuler PAUD: Konsep, Manfaat, dan Contoh

Apa itu Pembelajaran Intrakurikuler di PAUD?

Pembelajaran intrakurikuler di PAUD adalah kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan materi pelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh anak usia dini setelah mengikuti pembelajaran. Capaian pembelajaran terdiri dari enam aspek, yaitu:

- Aspek religius dan moral
- Aspek kognitif
- Aspek bahasa
- Aspek fisik motorik
- Aspek sosial emosional
- Aspek seni dan budaya

Pembelajaran intrakurikuler di PAUD tidak menggunakan mata pelajaran sebagai acuan, melainkan menggunakan tema. Tema adalah topik atau gagasan utama yang menjadi fokus pembelajaran. Tema dipilih berdasarkan minat, kebutuhan, dan karakteristik anak, serta relevansi dengan lingkungan dan kehidupan anak. Tema juga harus memuat unsur-unsur dari enam aspek capaian pembelajaran. Tema dapat bersifat lintas aspek, lintas disiplin, atau lintas budaya.

Pembelajaran intrakurikuler di PAUD menggunakan metode bermain sebagai pendekatan utama. Bermain adalah kegiatan yang dilakukan anak secara spontan, sukarela, menyenangkan, dan bermakna. Bermain dapat membantu anak mengembangkan berbagai kemampuan, seperti berpikir, berbahasa, bermoral, bermusyawarah, bersosialisasi, berekspresi, dan berkarya. Bermain juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, kreativitas, inisiatif, dan kemandirian anak.

Pembelajaran intrakurikuler di PAUD menggunakan sumber belajar bervariasi dan sesuai dengan tema. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran, seperti benda, orang, lingkungan, media, dan teknologi. Sumber belajar harus dapat merangsang indra, pikiran, dan perasaan anak, serta memberikan pengalaman yang nyata dan bermakna. Selain itu juga harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan kemampuan anak, serta memperhatikan aspek keamanan, kesehatan, dan keselamatan.

Pembelajaran Berbasis STEAM di PAUD

Apa Manfaat Pembelajaran Intrakurikuler di PAUD?

Pembelajaran intrakurikuler di PAUD memiliki banyak manfaat, baik bagi anak, guru, maupun sekolah. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan:

  • Bagi anak, pembelajaran intrakurikuler dapat membantu anak mencapai kemampuan yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Anak dapat belajar dengan cara menyenangkan, bermakna, dan sesuai dengan minat dan kebutuhan. Anak juga dapat mengembangkan potensi dan bakat mereka secara optimal, serta mengenal dan menghargai lingkungan dan kebudayaan mereka.

  • Bagi guru, pembelajaran intrakurikuler dapat memberikan keleluasaan dan kreativitas dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru dapat menyesuaikan tema, metode, sumber belajar, dan penilaian dengan karakteristik anak dan situasi sekolah. Guru juga dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka dalam mengajar anak usia dini.

  • Bagi sekolah, pembelajaran intrakurikuler dapat meningkatkan kualitas dan reputasi sekolah sebagai lembaga pendidikan anak usia dini. Sekolah dapat menunjukkan kinerja dan prestasi yang baik dalam mencapai capaian pembelajaran. Sekolah juga dapat menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, seperti orang tua, masyarakat, pemerintah, dan lembaga lain.

Pendekatan Pembelajaran Terpadu di PAUD

Bagaimana Contoh Pembelajaran Intrakurikuler di PAUD?

Untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran intrakurikuler di PAUD, berikut adalah salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan. Contoh ini diadaptasi dari buku Panduan Pembelajaran Intrakurikuler dan P5 PAUD Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Tema: Aku dan Lingkunganku

Tema ini dipilih untuk membantu anak mengenal dan mencintai lingkungan sekitarnya, serta berperan aktif dalam menjaga dan melestarikannya. Tema ini juga mengandung unsur-unsur dari enam aspek capaian pembelajaran, yaitu:

  • Aspek religius dan moral: anak dapat mengenal dan mengucap syukur atas ciptaan Tuhan yang ada di lingkungan mereka, serta menghormati dan menjaga kelestarian alam.

  • Aspek kognitif: anak dapat mengamati, mengelompokkan, mengurutkan, menghitung, dan menyimpulkan berbagai benda, makhluk hidup, dan fenomena alam yang ada di lingkungan mereka.

  • Aspek bahasa: anak dapat mengenal dan menyebutkan nama-nama benda, makhluk hidup, dan fenomena alam yang ada di lingkungan mereka, serta mengungkapkan pengalaman, pendapat, dan perasaan mereka tentang lingkungan mereka.

  • Aspek fisik motorik: anak dapat melakukan gerak dasar, seperti berjalan, berlari, melompat, merayap, dan memanjat, serta gerak halus, seperti menggambar, mewarnai, memotong, dan menempel,

Pembelajaran Berbasis Proyek di PAUD - Membangun Kreativitas Anak dengan Metode Aktif dan Menyenangkan

Evaluasi Pembelajaran Intrakurikuler di PAUD

Evaluasi pembelajaran intrakurikuler di PAUD adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi tentang kemajuan dan hasil belajar anak. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana capaian pembelajaran telah terpenuhi, serta memberikan umpan balik dan tindak lanjut yang diperlukan. Evaluasi ini juga dapat digunakan sebagai bahan perbaikan dan pengembangan pembelajaran di masa mendatang.

Evaluasi pembelajaran intrakurikuler di PAUD dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Diantaranya:

  • Observasi: Observasi menjadi salah satu teknik penting dalam mengevaluasi pembelajaran di PAUD. Dengan cara ini, kita dapat melihat langsung bagaimana anak-anak berinteraksi dengan lingkungan belajar mereka. Mulai dari sikap, perilaku, hingga kemampuan, semuanya dapat teramati secara sistematis. Tak hanya itu, observasi dapat dilakukan dalam berbagai situasi, baik secara individual maupun dalam kelompok, sesuai dengan kebutuhan.
  • Wawancara: Wawancara adalah teknik evaluasi yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada anak. Wawancara dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, pendapat, perasaan, dan pengalaman anak tentang suatu tema atau kegiatan. 
  • Portofolio: Portofolio adalah teknik evaluasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menyimpan karya-karya anak yang menunjukkan kemajuan dan hasil belajar mereka. Portofolio dapat berupa produk, seperti gambar, tulisan, atau kerajinan, atau proses, seperti rekaman video, audio, atau foto. Portofolio dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek capaian pembelajaran, seperti kognitif, bahasa, seni, dan budaya.

Beberapa instrumen yang dapat digunakan untuk evaluasi pembelajaran intrakurikuler di PAUD, antara lain:

  • Tes: Tes adalah instrumen evaluasi berupa pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh anak. Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, bahasa, atau fisik motorik anak. Dapat berupa tes tertulis, lisan, atau praktik, serta tes pilihan ganda, isian, atau uraian.
  • Angket: Angket adalah instrumen evaluasi berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dipilih oleh anak. Angket dapat digunakan untuk mengukur sikap, minat, motivasi, atau kepuasan anak terhadap suatu tema atau kegiatan. Angket dapat berupa angket tertutup, terbuka, atau campuran.
  • Jurnal: Jurnal adalah instrumen evaluasi berupa catatan harian yang dibuat oleh anak atau guru tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Jurnal dapat digunakan untuk merefleksikan proses dan hasil belajar anak, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka. Jurnal dapat berupa jurnal naratif, deskriptif, atau reflektif.

Cara Pembelajaran Calistung di PAUD

Penutup

Demikianlah artikel tentang pembelajaran intrakurikuler di PAUD. Admin berharap artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kurikulum merdeka. Jika memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.