4 Pijakan (Scaffolding) Pembelajaran di Sentra
Pijakan pembelajaran sentra - Metode pembelajaran sentra banyak digunakan untuk Paud/TK Metode ini juga dikenal BCCT (Beyond centers and circle times) yang mampu merangsang seluruh aspek kecerdasan anak melalui kegiatan bermain yang terarah.
Pembelajaran sentra merangsang anak untuk berfikir kreatif, aktif dan terus berfikir untuk menggali pengalaman sendiri.
Pijakan pembelajaran sentra sangat penting dilakukan, hal ini dikarenakan anak tidak tahu bagaimana menggunakan alat bermain, aturan-aturan dalam permainan dan lain sebagainnya.
Peran pendididik dalam pembelajaran sentra memberikan pijakan berupa dukungan, bantuan, bimbingan, arahan, dan menjelaskan harapan-harapannya terhadap anak.
Pijakan (Scaffolding) pembelajan di sentra
Pijakan merupakan dukungan yang berubah-rubah dan diberikan oleh pendidik kepada anak sesuai dengan perkembangan yang dicapai untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Sentra adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis main
Terdapat 4 jenis pijakan (Scaffolding) pembelajaran sentra yang digunakan untuk merangsang pembelajaran anak. Berikut 4 pijakan yang digunakan.
- Pijakan lingkungan main
- Pijakan sebelum main
- Pijakan saat main
- Pijakan setelah main.
Baca Juga :
- Model Jaring Laba-Laba (Webbed) Dalam Pembelajaran Paud/TK
- Kegiatan Pembelajaran di TK/Paud (Anak Usia Dini)
- Kumpulan Pertanyaan dan Jawaban Tentang Pendidikan Paud
- Cara Membuat Burung Camar Dari Kertas Origami
- Kode Etik dan Etika Pendidikan Guru Paud/TK
- Download Format Evaluasi dan Penilaian Paud/TK
- Contoh Permainan Sensorimotor Untuk Anak Paud/TK
- Program Parenting Paud dan TK Beserta Contohnya
1. Pijakan Lingkungan Main
Pada pijakan lingkungan main guru menata lingkungan main dengan aktivitas yang akan dilakukan. Penataan lingkungan main disusun sedemikian rupa agar anak tertarik dan nyaman saat proses bermain.
Usahan menyediakan 3 permainan agar anak dapat memilih permainan apa yang mereka inginkan dan berikan waktu yang cukup agar anak dapat merasakan pengalaman main (main sensorimor, main peran, dan main pembangunan).
2. Pijakan sebelum main
Pada tahapan ini guru memberikan penjelasan bagaimana aturan dan cara bermain serta menggunakan alat permainan secara tepat.
Berikut ini langkah-langkah pijakan pengalaan sebelum bermain :
- Anak boleh memilih salah satu dari beberapa permainan yang telah disediakan
- Ketika permainan telah dilaksanakan, maka permainan tersebut agar diselesaikan
- Memberi contoh bagaimana permainan itu dilakukan
Contoh Pijakan sebelum main di PAUD yang sesuai dengan usia anak :
SEBELUM MAINUSIA 2 – 3 TAHUN
- Membacakan cerita atau bernyanyi
- Mendiskusikan secara singkat dan sederhana aturan bermain (misal: kita menggali pasir atau kita melempar bola).
- Memberikan gagasan penggunaan alat/bahan main (misal: truk sudah siap mengangkut pasir) Membantu anak mengalami interaksi sosial yang positif.
- Membacakan cerita atau bernyanyi
- Mendiskusikan secara singkat dan sederhana aturan bermain (misal: kita menggali pasir atau kita melempar bola).
- Memberikan gagasan penggunaan alat/bahan main (misal: truk sudah siap mengangkut pasir)
- Membantu anak mengalami interaksi sosial yang positif.
3. Pijakan saat main
Saat kegitan main telah dilakukan oleh anak, guru dapat melakukan hal-hal berikut ini
- Mencatat alat permainan apa yang dipilih oleh anak
- Guru mencatat perkembangan siswa, jika hanya bermain menuang dan mengisi pasir artinya anak masih berada pada main sensorimotor
- Guru mengingatkan siswa apabila ada peraturan main yang dilanggar
- Guru membantu siswa apabila dibutuhkan
4. Pijakan setelah main
Pijakan setelah main merupakan pijakan akhir setelah seluruh pijakan telah dilakukan dalam pemebelajaran sentra.
Yang dilakukan oleh guru pada pijakan ini adalah menggali pengamalam anak ketika melaksanakan permainan. Kemudian guru memberikan pujian atas apa yang dilakukan agar lebih semangat lagi.
Namun sebelum itu, anak diminta untuk membereskan alat permainan yang digunakan dan diletakan pada tempat semula.
Contoh Pembelajaran Sentra
Ada beberapa contoh pembelajaran sentra yang bisa digunakan untuk mengasah kemampuan anak agar dapat berfikir kreatif dan inovatif.
Sentra Keimanan dan Ketaqwaan
- Kegiatan pembelajaran yang berfungsi untuk mengingkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik seperti menghafal rukun islam ada 5 (syahadat,sholat,puasa,zakat dan haji), belajar tentang rukun iman , sholat , mengaji, dan mengucapkan kalimat syahadat.
Sentra Bermian Peran
- Dengan tema mengenal profesi yang ada di rumah sakit Di sentra ini anak-anak bergantian memainkan peran menjadi dokter, suster, petugas pendaftaran, petugas apotik dan kasir.
Sentra Pembangunan
- Dengan tema mengenal profesi Arsitek dan belajar bermain pembangunan
Sentra Seni & Kreativitas
- Dengan tema mengenal profesi musisi. Anak-anak belajar memainkan dan diperkenalkan dengan berbagai macam alat musik mulai dari kastanyet, belira, angklung, drum dan gitar.
Sentra Sains
- Dengan tema mengenal anatomi tubuh ikan Anak-anak diperkenalkan dan melihat langsung anatomi tubuh ikan, lalu dengan berani mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan mengenai pijakan (scaffolding) pembelajaran di sentra yang bisa kami bagikan, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Sumber: dari berbagai macam sumber
0 Response to "4 Pijakan (Scaffolding) Pembelajaran di Sentra"
Post a Comment